About Everything^^
Kamis, 31 Maret 2016
Jual Fanmade Kaos Trendy K-POP/J-POPT-shirt TVXQ Kualitas Import - Hana_Store | Tokopedia
Jual Jual Kaos Trendy K-POP/J-POPT-shirt TVXQ Kualitas Import - Hana_Store | Tokopedia: Jual Jual Kaos Trendy K-POP/J-POPT-shirt TVXQ Kualitas Import, Hana_Kaos dengan harga Rp 130.000 dari toko online Hana_Store, Medan. Cari produk kaos wanita lainnya di Tokopedia. Jual beli online aman dan nyaman hanya di Tokopedia.
Minggu, 16 Januari 2011
Mari Mengenal 14 Fakta Tentang Kanker Serviks Si Pembunuh No.1 Wanita
Kanker serviks (mulut rahim) merupakan penyakit PEMBUNUH WANITA nomor 1 di dunia dengan jumlah penderita 630 juta (data WHO 2009). Setiap hari kanker serviks merengut nyawa 600 wanita di dunia dan 20 wanita Indonesia (data YKI).*
Indonesia adalah negara dengan insiden kanker serviks tertinggi di dunia (data WHO).
1. Apa itu kanker serviks? kenali dan cegah yuk !
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
2. Seberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Menyerang 50% wanita usia 35-55th, 50% lagi di bawah 35th. Di Indonesia, setiap hari 41 wanita terdeteksi terkena kanker serviks (data YKI).
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia.
Mengapa bisa begitu berbahaya??
Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut. Peluang meninggal bila seorang wanita terkena kanker ini adalah 66%.
3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
• munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
• keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
• perdarahan di luar siklus menstruasi.
• penurunan berat badan drastis.
• Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
• juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
6. Stadium kanker serviks
Stadium I : Terbatas pada area serviks
Stadium II : Menjalar ke rahim, namun belum menyebar di dinding panggul atau bagian bawah vagina
Stadium III : Menyebar ke dinding panggul atau bagian bawah vagina
Stadium IV : Menyebar ke organ sekitarnya, seperti kandung kemih, rektum, paru-paru, hati atau tulang
7. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.
8. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
9. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Faktor yang beresiko terkena kanker serviks antara lain :
a. Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda
b. Berganti-ganti pasangan seksual
c. Defisiensi zat gizi, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari
d. Trauma kronis pada serviks seperti persalinan, infeksi, dan iritasi menahun
10. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
11. Bagaimana mencegah kanker serviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
• tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
• rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
• dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
• dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
12. Seberapa penting memakai vaksinasi HPV?
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%.
13. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
14. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan terapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan
*YKI= Yayasan Kanker Indonesia
Dari : Berbagai sumber
Indonesia adalah negara dengan insiden kanker serviks tertinggi di dunia (data WHO).
1. Apa itu kanker serviks? kenali dan cegah yuk !
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
2. Seberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Menyerang 50% wanita usia 35-55th, 50% lagi di bawah 35th. Di Indonesia, setiap hari 41 wanita terdeteksi terkena kanker serviks (data YKI).
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia.
Mengapa bisa begitu berbahaya??
Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut. Peluang meninggal bila seorang wanita terkena kanker ini adalah 66%.
3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
• munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
• keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
• perdarahan di luar siklus menstruasi.
• penurunan berat badan drastis.
• Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
• juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
6. Stadium kanker serviks
Stadium I : Terbatas pada area serviks
Stadium II : Menjalar ke rahim, namun belum menyebar di dinding panggul atau bagian bawah vagina
Stadium III : Menyebar ke dinding panggul atau bagian bawah vagina
Stadium IV : Menyebar ke organ sekitarnya, seperti kandung kemih, rektum, paru-paru, hati atau tulang
7. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.
8. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
9. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Faktor yang beresiko terkena kanker serviks antara lain :
a. Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda
b. Berganti-ganti pasangan seksual
c. Defisiensi zat gizi, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari
d. Trauma kronis pada serviks seperti persalinan, infeksi, dan iritasi menahun
10. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
11. Bagaimana mencegah kanker serviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
• tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
• rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
• dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
• dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
12. Seberapa penting memakai vaksinasi HPV?
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%.
13. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
14. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan terapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan
*YKI= Yayasan Kanker Indonesia
Dari : Berbagai sumber
Jumat, 14 Januari 2011
Kanker Payudara Si Pembunuh Wanita No.2 di Dunia
Apa yang dimaksud dengan KANKER PAYUDARA?
Kanker payudara adalah benjolan yang tidak lazim ditemukan pada payudara, dimana benjolan tersebut berkembang dengan sangat cepat. Kanker payudara bukan merupakan penyakit menular tetapi merupakan salah satu penyakit yang menjadi “momok” menakutkan. Hal ini disebabkan kemampuan kanker payudara untuk mengancam nyawa seseorang.
Siapa saja yang berisiko mengidap KANKER PAYUDARA?
Kanker payudara merupakan kanker yang banyak menyerang kaum hawa. Tetapi dari penemuan terakhir dunia medis, kaum pria juga ada yang menderita kanker payudara..
Apa penyebab KANKER PAYUDARA?
Hingga saat ini penyebab kanker payudara belum ditentukan secara pasti karena merupakan gabungan beberapa faktor yang saling berkaitan. Dan faktor yang sangat berpengaruh seperti faktor keturunan (genetic), obesitas dan gaya hidup yang buruk.
"Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang buruk yang bisa menjadi pemicu terjadi kanker payudara'''
Bagaimana gejala KANKER PAYUDARA?
© Terdapat benjolan pada payudara
© Terjadi perubahan warna pada putting payudara
© Keluar cairan atau darah dari puting
© Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada ketiak
Bagaimana cara mengetahui adanya KANKER PAYUDARA secara dini?
Karena kanker payudara merupakan penyakit yang sangat berbahaya, maka dari itu keberadaannya harus diketahui secara dini.
Saat ini talah dikembangkan metode pencegahan kanker payudara dengan memeriksa payudara sendiri. Metode ini dikenal dengan nama SADARI (perikSA payuDAra sendiRI).
Langkah-langkah untuk melakukan SADARI:
1. Berdiri di depan cermin dengan kedua tangan di pinggang. Perhatikan apakah payudara mengalami perubahan dari segi bentuk, warna dan ukuran. Seperti adanya lipatan, tonjolan, perubahan letak puting, ruam.
2. Angkatlah kedua tangan kemudian perhatikan perubahan pada kedua payudara seperti yang telah disebutkan di langkah 1.
3. Masih di depan cermin, pencet puting payudara, perhatikan apakah ada cairan baik bening, berwarna atau bisa juga darah.
4. Kemudian berbaringlah. Raba payudara kanan dengan tangan kiri, tekan dengan halus dan sedikit dipijat. Rasakan apakah terdapat bejolan pada payudara. Lakukan hal serupa pada payudara kiri.
5. Terakhir lakukan pijatan seperti pada langkah 4 saat berdiri ataupun duduk, juga saat mandi, karena akan lebih mudah merasakan adanya kelainan pada payudara pada saat payudara dalm keadaan basah dan licin.
Lakukan kegiatan SADARI setiap bulan secara rutin. Perempuan mulai usia 20 tahun dianjurkan untuk melakukan SADARI.
Dari : Berbagai sumber
Kanker payudara adalah benjolan yang tidak lazim ditemukan pada payudara, dimana benjolan tersebut berkembang dengan sangat cepat. Kanker payudara bukan merupakan penyakit menular tetapi merupakan salah satu penyakit yang menjadi “momok” menakutkan. Hal ini disebabkan kemampuan kanker payudara untuk mengancam nyawa seseorang.
Siapa saja yang berisiko mengidap KANKER PAYUDARA?
Kanker payudara merupakan kanker yang banyak menyerang kaum hawa. Tetapi dari penemuan terakhir dunia medis, kaum pria juga ada yang menderita kanker payudara..
Apa penyebab KANKER PAYUDARA?
Hingga saat ini penyebab kanker payudara belum ditentukan secara pasti karena merupakan gabungan beberapa faktor yang saling berkaitan. Dan faktor yang sangat berpengaruh seperti faktor keturunan (genetic), obesitas dan gaya hidup yang buruk.
"Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang buruk yang bisa menjadi pemicu terjadi kanker payudara'''
Bagaimana gejala KANKER PAYUDARA?
© Terdapat benjolan pada payudara
© Terjadi perubahan warna pada putting payudara
© Keluar cairan atau darah dari puting
© Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada ketiak
Bagaimana cara mengetahui adanya KANKER PAYUDARA secara dini?
Karena kanker payudara merupakan penyakit yang sangat berbahaya, maka dari itu keberadaannya harus diketahui secara dini.
Saat ini talah dikembangkan metode pencegahan kanker payudara dengan memeriksa payudara sendiri. Metode ini dikenal dengan nama SADARI (perikSA payuDAra sendiRI).
Langkah-langkah untuk melakukan SADARI:
1. Berdiri di depan cermin dengan kedua tangan di pinggang. Perhatikan apakah payudara mengalami perubahan dari segi bentuk, warna dan ukuran. Seperti adanya lipatan, tonjolan, perubahan letak puting, ruam.
2. Angkatlah kedua tangan kemudian perhatikan perubahan pada kedua payudara seperti yang telah disebutkan di langkah 1.
3. Masih di depan cermin, pencet puting payudara, perhatikan apakah ada cairan baik bening, berwarna atau bisa juga darah.
4. Kemudian berbaringlah. Raba payudara kanan dengan tangan kiri, tekan dengan halus dan sedikit dipijat. Rasakan apakah terdapat bejolan pada payudara. Lakukan hal serupa pada payudara kiri.
5. Terakhir lakukan pijatan seperti pada langkah 4 saat berdiri ataupun duduk, juga saat mandi, karena akan lebih mudah merasakan adanya kelainan pada payudara pada saat payudara dalm keadaan basah dan licin.
Lakukan kegiatan SADARI setiap bulan secara rutin. Perempuan mulai usia 20 tahun dianjurkan untuk melakukan SADARI.
Dari : Berbagai sumber
Hidup Ala Vegetarian (The Vegetarian Way)
Apa sih Vegetarian ???
Vegetarian adalah orang-orang yang banyak/hanya mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Siapa saja kah yang disebut Vegetarian ??
Menurut American Dietetic Assosiation dan Mayo Clinic , vegetarian terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Vegan : vegetarian murni , orang yang sama sekali tidak mengkonsumsi unsur hewani dan semua produk hewani
2. Lacto ovo vegetarian : mengkonsumsi bahan nabati dan produknya serta susu, telur dan produknya.
3. Lacto vegetarian : mengkonsumsi bahan nabati dan produknya serta susu dan produknya (tidak mengkonsumsi telur)
4. Flexitarian/semivegetarian : mengkonsumsi bahan nabati disertai sedikit mengkonsumsi bahan hewani seperti daging, ikan dan ayam.
Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Gizi Diet Vegetarian ??
Pemenuhan kebutuhan gizi bagi seorang vegetarian antara lain :
1. Kebutuhan karbohidrat : diperoleh dari kentang, padi-padian, ketela, serealia
2. Kebutuhan lemak : diperoleh dari buah apokat, kedelai, kacang-kacangan, biji bunga matahari, keju dan telur
3. Kebutuhan protein : diperoleh dari kacang-kacangan, kedelai dan olahannya, buncis, kol dan sayuran lainnya.
4. Kebutuhan Kalsium : diperoleh dari keju, susu tanpa lemak, kacang kedelai dan hasil olahannya, ikan teri, kubis, kembang kol dan sayuran hijau lainnya.
5. Kebutuhan zat besi : diperoleh dari semua sayuran yang berwarna hijau seperti bayam, sawi, kangkung, daun kacang panjang, selada, daun singkong, daun pepaya dan lain-lain.
6. Kebutuhan vitamin B12 : diperoleh dari susu dan telur (lacto ovo), miso (sejenis tauco), tempe, sereal dan susu kedelai
7. Kebutuhan zink : diperoleh dari kacang-kacangan dan produk olahan kedelai.
8. Kebutuhan vitamin lainnya dapat diperoleh dari buah-buahan
Memilih hidup sebagai seorang vegetarian tidaklah selalu sehat jika tidak mampu mengatur variasi dietnya (mengkonsumsi makanan yang lebih beragam agar kebutuhan nutrisi nya tetap terpenuhi dengan baik). Defesiensi zat makanan yang sering dialami oleh vegetarian antara lain :
1. Kekurangan zat besi
2. Kekurangan vitamin B12
3. Kekurangan protein
4. Kekurangan lemak
5. Kekurangan vitamin A
6. Kekurangan vitamin D
7. Kekurangan kalsium
8. Kekurangan zink
Kiat Menjalani Hidup sebagai Vegetarian
Kiat-kiat untuk menjadi seorang vegetarian :
1. Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan ahli gizi sebelum memutuskan untuk menjadi vegetarian
2. Kurangi makan makanan manis dan miskin nutrisi serta berlemak
3. Lebih utamakan menggunakan biji-bijian yang masih utuh daripada yang sudah dihaluskan termasuk dalam mengkonsumsi buah-buahan (terdapat banyak serat pada kulit buah)
4. Makanlah makanan yang bervariasi tiap harinya
5. Pilihlah susu rendah lemak atau tanpa lemak dalam diet
6. Untuk mencegah kelebihan kolesterol, konsumsilah 3-4 butir telur tipa minggu (bagi lacto ovo vegetarian)
7. Konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter
Vegetarian adalah orang-orang yang banyak/hanya mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Siapa saja kah yang disebut Vegetarian ??
Menurut American Dietetic Assosiation dan Mayo Clinic , vegetarian terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Vegan : vegetarian murni , orang yang sama sekali tidak mengkonsumsi unsur hewani dan semua produk hewani
2. Lacto ovo vegetarian : mengkonsumsi bahan nabati dan produknya serta susu, telur dan produknya.
3. Lacto vegetarian : mengkonsumsi bahan nabati dan produknya serta susu dan produknya (tidak mengkonsumsi telur)
4. Flexitarian/semivegetarian : mengkonsumsi bahan nabati disertai sedikit mengkonsumsi bahan hewani seperti daging, ikan dan ayam.
Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Gizi Diet Vegetarian ??
Pemenuhan kebutuhan gizi bagi seorang vegetarian antara lain :
1. Kebutuhan karbohidrat : diperoleh dari kentang, padi-padian, ketela, serealia
2. Kebutuhan lemak : diperoleh dari buah apokat, kedelai, kacang-kacangan, biji bunga matahari, keju dan telur
3. Kebutuhan protein : diperoleh dari kacang-kacangan, kedelai dan olahannya, buncis, kol dan sayuran lainnya.
4. Kebutuhan Kalsium : diperoleh dari keju, susu tanpa lemak, kacang kedelai dan hasil olahannya, ikan teri, kubis, kembang kol dan sayuran hijau lainnya.
5. Kebutuhan zat besi : diperoleh dari semua sayuran yang berwarna hijau seperti bayam, sawi, kangkung, daun kacang panjang, selada, daun singkong, daun pepaya dan lain-lain.
6. Kebutuhan vitamin B12 : diperoleh dari susu dan telur (lacto ovo), miso (sejenis tauco), tempe, sereal dan susu kedelai
7. Kebutuhan zink : diperoleh dari kacang-kacangan dan produk olahan kedelai.
8. Kebutuhan vitamin lainnya dapat diperoleh dari buah-buahan
Memilih hidup sebagai seorang vegetarian tidaklah selalu sehat jika tidak mampu mengatur variasi dietnya (mengkonsumsi makanan yang lebih beragam agar kebutuhan nutrisi nya tetap terpenuhi dengan baik). Defesiensi zat makanan yang sering dialami oleh vegetarian antara lain :
1. Kekurangan zat besi
2. Kekurangan vitamin B12
3. Kekurangan protein
4. Kekurangan lemak
5. Kekurangan vitamin A
6. Kekurangan vitamin D
7. Kekurangan kalsium
8. Kekurangan zink
Kiat Menjalani Hidup sebagai Vegetarian
Kiat-kiat untuk menjadi seorang vegetarian :
1. Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan ahli gizi sebelum memutuskan untuk menjadi vegetarian
2. Kurangi makan makanan manis dan miskin nutrisi serta berlemak
3. Lebih utamakan menggunakan biji-bijian yang masih utuh daripada yang sudah dihaluskan termasuk dalam mengkonsumsi buah-buahan (terdapat banyak serat pada kulit buah)
4. Makanlah makanan yang bervariasi tiap harinya
5. Pilihlah susu rendah lemak atau tanpa lemak dalam diet
6. Untuk mencegah kelebihan kolesterol, konsumsilah 3-4 butir telur tipa minggu (bagi lacto ovo vegetarian)
7. Konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter
Selasa, 11 Januari 2011
Apakah Anda Mengidap Diabetes ??
Jawablah setiap pertanyaan dibawah ini.
1. Apakah Anda mempunyai gejala-gejala berikut secara tetap : merasa sangat haus, seing buang air kecil dan merasa sangat lelah serta pandangan berkunang-kunang
A. Ya B. Tidak
2. Anda berusia lebih dari 30 tahun ?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah orang tua Anda penderita diabetes ?
A. Ya B.Tidak
4. Apakah ada saudara Anda yang penderita diabetes ?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah berat badan Anda turun tanpa alasan yang jelas?
A. Ya B. Tidak
6. Apakah tekanan darah Anda tinggi ?
A. Ya B. Tidak
7. Apakah kadar kolesterol Anda tinggi ?
A. Ya B. Tidak
8. Apakah berat badan Anda kecil ?
A. Ya B. Tidak
9. Apakah luka-luka dan goresan lebih lama sembuhnya dari yang biasanya ?
A. Ya B. Tidak
10. Apakah Anda merasa sakit, pegal, kesemutan pada tungkai dan kaki atau tangan ?
A. Ya B. Tidak
*Jika jawaban Anda “YA” kepada paling sedikit pada 3 pertanyaan di atas, pergilah ke dokter untuk memeriksakan diri dan kadar gula darah. Diagnosa dini sangat penting untuk mencegah beberapa komplikasi berat diabetes.
“Diabetes” berasal dari bahasa Yunani yang artinya mata air atau pipa air yang menerangkan seringnya buang air kecil dan “Mellitus” berasal dari bahasa Latin yang artinya madu. Jadi secara umum diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit kencing manis.
Diabetes adalah penyakit seumur hidup dimana badan seseorang tidak mampu memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik. Insulin hormon mengendalikan jumlah glukosa di dalam darah.
Seseorang mungkin mengidap diabetes apalabila memiliki kadar gula darah lebih dari 140 mg/dl (7,8 mmol/l) disertai dengan gejala umum diabetes. Kadar gula darah normal adalah berkisar antara 60-120 mg/dl (3,1-6,6 mmol/l).
Diabetes ada 2 jenis yakni :
1. Diabetes mellitus tipe I = insulin dependent diabetes mellitus (kekurangan insulin) dipengaruhi oleh : faktor genetika/keturunan dan ketidakmampuan pankreas menghasilkan insulin yang cukup.
2. Diabetes mellitus tipe II = non-insulin dependent diabetes mellitus dipengaruhi oleh : faktor genetika/keturunan, kelebihan berat badan, gaya hidup, kurang olahraga dan umur.
DM Tipe I
Biasanya terjadi secara tiba-tiba
- Dahaga yang sangat
- Sering buang air kecil
- Lapar yang sangat
- Berkurang berat badan
- Mudah jengkel
- Kurang tenaga
- Lemah dan lesu
- Semut mengerubungi air seni
DM Tipe II
Biasanya terjadi pelan-pelan dan diam-diam
- Hampir sama dengan tipe I
- Gatal-gatal pada bagian kemaluan
- Luka atau goresan lambat sembuh
- Rasa nyeri pada, pegal dan rasa ditusuk-tusuk pada tungkai dan kaki
- Penglihatan kabur
- Mual dan muntah
Komplikasi berat diabetes :
1. diabetic nephropathy dan gagal ginjal (pada ginjal)
2. retinopathy dan glaucoma serta katarak (pada mata)
3. neuropathy – kerusakan pada saraf tubuh (pada sistem saraf tubuh)
4. penyakit jantung dan stroke serta jantung koroner (pembuluh darah dan jantung)
5. impotensi
6. infeksi
Jawablah setiap pertanyaan dibawah ini.
1. Apakah Anda mempunyai gejala-gejala berikut secara tetap : merasa sangat haus, seing buang air kecil dan merasa sangat lelah serta pandangan berkunang-kunang
A. Ya B. Tidak
2. Anda berusia lebih dari 30 tahun ?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah orang tua Anda penderita diabetes ?
A. Ya B.Tidak
4. Apakah ada saudara Anda yang penderita diabetes ?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah berat badan Anda turun tanpa alasan yang jelas?
A. Ya B. Tidak
6. Apakah tekanan darah Anda tinggi ?
A. Ya B. Tidak
7. Apakah kadar kolesterol Anda tinggi ?
A. Ya B. Tidak
8. Apakah berat badan Anda kecil ?
A. Ya B. Tidak
9. Apakah luka-luka dan goresan lebih lama sembuhnya dari yang biasanya ?
A. Ya B. Tidak
10. Apakah Anda merasa sakit, pegal, kesemutan pada tungkai dan kaki atau tangan ?
A. Ya B. Tidak
*Jika jawaban Anda “YA” kepada paling sedikit pada 3 pertanyaan di atas, pergilah ke dokter untuk memeriksakan diri dan kadar gula darah. Diagnosa dini sangat penting untuk mencegah beberapa komplikasi berat diabetes.
“Diabetes” berasal dari bahasa Yunani yang artinya mata air atau pipa air yang menerangkan seringnya buang air kecil dan “Mellitus” berasal dari bahasa Latin yang artinya madu. Jadi secara umum diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit kencing manis.
Diabetes adalah penyakit seumur hidup dimana badan seseorang tidak mampu memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik. Insulin hormon mengendalikan jumlah glukosa di dalam darah.
Seseorang mungkin mengidap diabetes apalabila memiliki kadar gula darah lebih dari 140 mg/dl (7,8 mmol/l) disertai dengan gejala umum diabetes. Kadar gula darah normal adalah berkisar antara 60-120 mg/dl (3,1-6,6 mmol/l).
Diabetes ada 2 jenis yakni :
1. Diabetes mellitus tipe I = insulin dependent diabetes mellitus (kekurangan insulin) dipengaruhi oleh : faktor genetika/keturunan dan ketidakmampuan pankreas menghasilkan insulin yang cukup.
2. Diabetes mellitus tipe II = non-insulin dependent diabetes mellitus dipengaruhi oleh : faktor genetika/keturunan, kelebihan berat badan, gaya hidup, kurang olahraga dan umur.
DM Tipe I
Biasanya terjadi secara tiba-tiba
- Dahaga yang sangat
- Sering buang air kecil
- Lapar yang sangat
- Berkurang berat badan
- Mudah jengkel
- Kurang tenaga
- Lemah dan lesu
- Semut mengerubungi air seni
DM Tipe II
Biasanya terjadi pelan-pelan dan diam-diam
- Hampir sama dengan tipe I
- Gatal-gatal pada bagian kemaluan
- Luka atau goresan lambat sembuh
- Rasa nyeri pada, pegal dan rasa ditusuk-tusuk pada tungkai dan kaki
- Penglihatan kabur
- Mual dan muntah
Komplikasi berat diabetes :
1. diabetic nephropathy dan gagal ginjal (pada ginjal)
2. retinopathy dan glaucoma serta katarak (pada mata)
3. neuropathy – kerusakan pada saraf tubuh (pada sistem saraf tubuh)
4. penyakit jantung dan stroke serta jantung koroner (pembuluh darah dan jantung)
5. impotensi
6. infeksi
Minggu, 22 Agustus 2010
Dementia..^^
DEMENTIA........T.T
III.1 Pengertian
Kata dementia secara harafiah berarti “ hilang ingatan “ atau “ pikun “.Dementia ,suatu keadaan dimana hilangnya fungsi kognitif dan intelektual yang cukup hebat oleh suatu penyakit pada otak sehingga mengakibatkan penghambatan fungsi kerja dan aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain .Hal ini ditandai dengan gangguan kognitif , emosional , dan psikomotorik . Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.
Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun. Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.
III.2 Jenis – jenis dan Penyakit yang dapat Menyebabkan
Dementia
Tidak dari 70 macam kelainan atau penyakit yang dapat menyebabkan dementia. Jadi tidaklah mengherankan jika bererbagai macam klasifikasi yang diusulkan.
Dari segi gambaran klinik dikenal berbagai bentuk dementia, yaitu :
1. dementia global
2. dementia amnestik
3. dementia afasik dan
4. dementia visuoperseptif
Dari segi anatomik terbagi menjadi :
1. dementia kortikal, dijumpai pada :
• penyakit Alzheimer
• penyakit Pick
ditandai dengan defisit memori yang dini dan defisit visuopatial, afasia, apraksia, dan
agnosia.
2. dementia subkortikal, dijumpai pada :
• penyakit Propgressive supranuclear palsy
• sindrom Parkinson
• penyakit Huntington
• Hidrosefalus komunikans
Yang paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer. Penyebab penyakit Alzheimer tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik, karena penyakit ini tampaknya ditemukan dalam beberapa keluarga dan disebabkan atau dipengaruhi oleh beberapa kelainan gen tertentu.
Dan yang berdasarkan penyakit yang menyebabkannya, dementia terbagi atas :
A. Dementia idiopatik (gangguan deneratif primer)
1. a. Penyakit Alzheimer
b. Dementia senilis jenis Alzheimer
degenerasi primer terutama di lobus parieto-temporal
2. Penyakit Pick
3. a. Khorea Huntington
b. Parkinsonisme dengan dementia
c. Palsy supranuklear progresif
d. Sklerosis lateral amiotropik dengan dementia
degenerasi primer terutama subkortikal
B. Dementia vaskular
1. Multi-infark
a. Subkortikal
b.Kortikal
c.Campuran kortikal subkortikal
2. Infark yang letaknya strategis
3. Enselofalopati hipertensif (Penyakit Binswanger)
4. Dementia hipoksi/hemodinamik
5. Perdarahan otak non-traumatik dengan dementia
6. Bentuk campuran
C. Dementia sekunder
1. Infeksi
2. Metabolik dan endoktrin
3. Gangguan nutrisi
4. Gangguan oto-imun
5. Intoksikasi
6. Trauma
7. Stess
III.3 Gambaran Klinik Diagnosis
Defisit utamanya adalah hilangnya daya ingat baik jangka pendek maupun jangka panjang . Pikiran yang abstrak juga terganggu dan ditambah terganggunya fungsi luhur koretks disertai dengan perubahan yang nyata dalam kepribadiannya . Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari. Terjadi penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda.
Seperti pada penyakit umumnya dementia juga memiliki perjalanan klinik dementia yang meliputi :
• merupakan peyakit kronik
• memiliki proses yang lambat
• dapat berlangsung selama berbulan - bulan atau bahkan bertahun – tahun
• proses perjalanannya adalah kronik progresif
• pada taraf kesadaran normal
• labil tapi tidak cemas
• penurunan pikiran
• meliputi daya ingat jangka pendek dan jangka panjang
• sedikit terganggu siklus tidur
• umumnya tidak reversible
• jarang terjadi halusinasi kecuali pada sundowning
• bersikap agresif
Gangguan kognitif yang menyerang penderita dementia berupa :
1. afasia, kesulitan mengingat nama orang dan benda
2. apraksia, ketidakmampuan untuk melakukan gerakan meskipun kemampuan motorik, fungsi sensorik, dan pengertian yang diperlukan tetap baik
3. agnosia, ketidakmampuan untuk mengenali atau mengidentifikasi benda meskipun fungsi sensorik utuh
4. gangguan fungsi eksekutif, yang meliputi gangguan berpikir abstrak, merencanakan, mengambil inisiatif, membuat urutan, dan menghentikan kegiatan yang kompleks.
III.4 Penegakan Diagnosis
Untuk penegakan diagnosis dementia dibutuhkan beberapa kriteria . Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan pada diagnosanya . Kriteria – kriteria adalah :
1. kemampuan intelektualnya menurun sedemikian rupa sehingga menyebabkan terganggunya pekerjaan dan lingkungannya berhubungan
2. definit kognitif yang selalu melibatkan memori, biasanya seperti gangguan berpikir abstrak, menganalisa problem, pertimbangan terganggu, afasia, apraksia, agnosis, kesulitan konstruksional dan perubahan kepribadian
3. sadar (kompos mentis)
Selain daripada kriteria untuk penegakaan diagnosis juga ada kriteria untuk menetapkan taraf beratnya dementia yaitu :
• Ringan : kegiatan pekerjaan dan sosial terganggu namun kemampuan untuk hidup mandiri tetap utuh dengan daya hygiene diri yang cukup baik.
• Sedang : hidup mandiri kacau dan membutuhkan usaha pengawasan dari orang lain.
• Berat : kegiatan hidup sehari-hari terganggu dan benar-benar membutuhkan pengawasan dari orang lain.
III.5 Jenis-jenis Pemeriksaan
Ada beberapa tahap pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter terhadap untuk memastikan dementia, antara lain :
1. anamnese, telusuri penyakit dengan lebih teliti
2. pemeriksaan keadaan mental atau pemeriksaan neuro-psikologi
3. pemeriksaan fisik umum
4. pemeriksaan neurology, karena tidak jarang dementia dapat mengganggu fungsi otak lainnya
5. pemeriksaan penunjang lainnya, seperti : CT Scan atau MRI dan EEG
6. pemeriksaan laboratorium darah
III.6 Terapi Pengobatan
Dalam hal ini perlu diperhatikan berat ringannya dementia, serta jenis gangguan penyerta. Namun bagaimanapun diharapkan bisa kembali seperti semula. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
• memberikan bimbingan
• memberikan latihan-latihan
• mengubah lingkungan tempatnya agar lebih mudah melakukan kegiatan
III.1 Pengertian
Kata dementia secara harafiah berarti “ hilang ingatan “ atau “ pikun “.Dementia ,suatu keadaan dimana hilangnya fungsi kognitif dan intelektual yang cukup hebat oleh suatu penyakit pada otak sehingga mengakibatkan penghambatan fungsi kerja dan aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain .Hal ini ditandai dengan gangguan kognitif , emosional , dan psikomotorik . Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.
Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun. Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.
III.2 Jenis – jenis dan Penyakit yang dapat Menyebabkan
Dementia
Tidak dari 70 macam kelainan atau penyakit yang dapat menyebabkan dementia. Jadi tidaklah mengherankan jika bererbagai macam klasifikasi yang diusulkan.
Dari segi gambaran klinik dikenal berbagai bentuk dementia, yaitu :
1. dementia global
2. dementia amnestik
3. dementia afasik dan
4. dementia visuoperseptif
Dari segi anatomik terbagi menjadi :
1. dementia kortikal, dijumpai pada :
• penyakit Alzheimer
• penyakit Pick
ditandai dengan defisit memori yang dini dan defisit visuopatial, afasia, apraksia, dan
agnosia.
2. dementia subkortikal, dijumpai pada :
• penyakit Propgressive supranuclear palsy
• sindrom Parkinson
• penyakit Huntington
• Hidrosefalus komunikans
Yang paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer. Penyebab penyakit Alzheimer tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik, karena penyakit ini tampaknya ditemukan dalam beberapa keluarga dan disebabkan atau dipengaruhi oleh beberapa kelainan gen tertentu.
Dan yang berdasarkan penyakit yang menyebabkannya, dementia terbagi atas :
A. Dementia idiopatik (gangguan deneratif primer)
1. a. Penyakit Alzheimer
b. Dementia senilis jenis Alzheimer
degenerasi primer terutama di lobus parieto-temporal
2. Penyakit Pick
3. a. Khorea Huntington
b. Parkinsonisme dengan dementia
c. Palsy supranuklear progresif
d. Sklerosis lateral amiotropik dengan dementia
degenerasi primer terutama subkortikal
B. Dementia vaskular
1. Multi-infark
a. Subkortikal
b.Kortikal
c.Campuran kortikal subkortikal
2. Infark yang letaknya strategis
3. Enselofalopati hipertensif (Penyakit Binswanger)
4. Dementia hipoksi/hemodinamik
5. Perdarahan otak non-traumatik dengan dementia
6. Bentuk campuran
C. Dementia sekunder
1. Infeksi
2. Metabolik dan endoktrin
3. Gangguan nutrisi
4. Gangguan oto-imun
5. Intoksikasi
6. Trauma
7. Stess
III.3 Gambaran Klinik Diagnosis
Defisit utamanya adalah hilangnya daya ingat baik jangka pendek maupun jangka panjang . Pikiran yang abstrak juga terganggu dan ditambah terganggunya fungsi luhur koretks disertai dengan perubahan yang nyata dalam kepribadiannya . Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari. Terjadi penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda.
Seperti pada penyakit umumnya dementia juga memiliki perjalanan klinik dementia yang meliputi :
• merupakan peyakit kronik
• memiliki proses yang lambat
• dapat berlangsung selama berbulan - bulan atau bahkan bertahun – tahun
• proses perjalanannya adalah kronik progresif
• pada taraf kesadaran normal
• labil tapi tidak cemas
• penurunan pikiran
• meliputi daya ingat jangka pendek dan jangka panjang
• sedikit terganggu siklus tidur
• umumnya tidak reversible
• jarang terjadi halusinasi kecuali pada sundowning
• bersikap agresif
Gangguan kognitif yang menyerang penderita dementia berupa :
1. afasia, kesulitan mengingat nama orang dan benda
2. apraksia, ketidakmampuan untuk melakukan gerakan meskipun kemampuan motorik, fungsi sensorik, dan pengertian yang diperlukan tetap baik
3. agnosia, ketidakmampuan untuk mengenali atau mengidentifikasi benda meskipun fungsi sensorik utuh
4. gangguan fungsi eksekutif, yang meliputi gangguan berpikir abstrak, merencanakan, mengambil inisiatif, membuat urutan, dan menghentikan kegiatan yang kompleks.
III.4 Penegakan Diagnosis
Untuk penegakan diagnosis dementia dibutuhkan beberapa kriteria . Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan pada diagnosanya . Kriteria – kriteria adalah :
1. kemampuan intelektualnya menurun sedemikian rupa sehingga menyebabkan terganggunya pekerjaan dan lingkungannya berhubungan
2. definit kognitif yang selalu melibatkan memori, biasanya seperti gangguan berpikir abstrak, menganalisa problem, pertimbangan terganggu, afasia, apraksia, agnosis, kesulitan konstruksional dan perubahan kepribadian
3. sadar (kompos mentis)
Selain daripada kriteria untuk penegakaan diagnosis juga ada kriteria untuk menetapkan taraf beratnya dementia yaitu :
• Ringan : kegiatan pekerjaan dan sosial terganggu namun kemampuan untuk hidup mandiri tetap utuh dengan daya hygiene diri yang cukup baik.
• Sedang : hidup mandiri kacau dan membutuhkan usaha pengawasan dari orang lain.
• Berat : kegiatan hidup sehari-hari terganggu dan benar-benar membutuhkan pengawasan dari orang lain.
III.5 Jenis-jenis Pemeriksaan
Ada beberapa tahap pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter terhadap untuk memastikan dementia, antara lain :
1. anamnese, telusuri penyakit dengan lebih teliti
2. pemeriksaan keadaan mental atau pemeriksaan neuro-psikologi
3. pemeriksaan fisik umum
4. pemeriksaan neurology, karena tidak jarang dementia dapat mengganggu fungsi otak lainnya
5. pemeriksaan penunjang lainnya, seperti : CT Scan atau MRI dan EEG
6. pemeriksaan laboratorium darah
III.6 Terapi Pengobatan
Dalam hal ini perlu diperhatikan berat ringannya dementia, serta jenis gangguan penyerta. Namun bagaimanapun diharapkan bisa kembali seperti semula. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
• memberikan bimbingan
• memberikan latihan-latihan
• mengubah lingkungan tempatnya agar lebih mudah melakukan kegiatan
Dementia..^^
DEMENTIA........T.T
III.1 Pengertian
Kata dementia secara harafiah berarti “ hilang ingatan “ atau “ pikun “.Dementia ,suatu keadaan dimana hilangnya fungsi kognitif dan intelektual yang cukup hebat oleh suatu penyakit pada otak sehingga mengakibatkan penghambatan fungsi kerja dan aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain .Hal ini ditandai dengan gangguan kognitif , emosional , dan psikomotorik . Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.
Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun. Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.
III.2 Jenis – jenis dan Penyakit yang dapat Menyebabkan
Dementia
Tidak dari 70 macam kelainan atau penyakit yang dapat menyebabkan dementia. Jadi tidaklah mengherankan jika bererbagai macam klasifikasi yang diusulkan.
Dari segi gambaran klinik dikenal berbagai bentuk dementia, yaitu :
1. dementia global
2. dementia amnestik
3. dementia afasik dan
4. dementia visuoperseptif
Dari segi anatomik terbagi menjadi :
1. dementia kortikal, dijumpai pada :
• penyakit Alzheimer
• penyakit Pick
ditandai dengan defisit memori yang dini dan defisit visuopatial, afasia, apraksia, dan
agnosia.
2. dementia subkortikal, dijumpai pada :
• penyakit Propgressive supranuclear palsy
• sindrom Parkinson
• penyakit Huntington
• Hidrosefalus komunikans
Yang paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer. Penyebab penyakit Alzheimer tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik, karena penyakit ini tampaknya ditemukan dalam beberapa keluarga dan disebabkan atau dipengaruhi oleh beberapa kelainan gen tertentu.
Dan yang berdasarkan penyakit yang menyebabkannya, dementia terbagi atas :
A. Dementia idiopatik (gangguan deneratif primer)
1. a. Penyakit Alzheimer
b. Dementia senilis jenis Alzheimer
degenerasi primer terutama di lobus parieto-temporal
2. Penyakit Pick
3. a. Khorea Huntington
b. Parkinsonisme dengan dementia
c. Palsy supranuklear progresif
d. Sklerosis lateral amiotropik dengan dementia
degenerasi primer terutama subkortikal
B. Dementia vaskular
1. Multi-infark
a. Subkortikal
b.Kortikal
c.Campuran kortikal subkortikal
2. Infark yang letaknya strategis
3. Enselofalopati hipertensif (Penyakit Binswanger)
4. Dementia hipoksi/hemodinamik
5. Perdarahan otak non-traumatik dengan dementia
6. Bentuk campuran
C. Dementia sekunder
1. Infeksi
2. Metabolik dan endoktrin
3. Gangguan nutrisi
4. Gangguan oto-imun
5. Intoksikasi
6. Trauma
7. Stess
III.3 Gambaran Klinik Diagnosis
Defisit utamanya adalah hilangnya daya ingat baik jangka pendek maupun jangka panjang . Pikiran yang abstrak juga terganggu dan ditambah terganggunya fungsi luhur koretks disertai dengan perubahan yang nyata dalam kepribadiannya . Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari. Terjadi penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda.
Seperti pada penyakit umumnya dementia juga memiliki perjalanan klinik dementia yang meliputi :
• merupakan peyakit kronik
• memiliki proses yang lambat
• dapat berlangsung selama berbulan - bulan atau bahkan bertahun – tahun
• proses perjalanannya adalah kronik progresif
• pada taraf kesadaran normal
• labil tapi tidak cemas
• penurunan pikiran
• meliputi daya ingat jangka pendek dan jangka panjang
• sedikit terganggu siklus tidur
• umumnya tidak reversible
• jarang terjadi halusinasi kecuali pada sundowning
• bersikap agresif
Gangguan kognitif yang menyerang penderita dementia berupa :
1. afasia, kesulitan mengingat nama orang dan benda
2. apraksia, ketidakmampuan untuk melakukan gerakan meskipun kemampuan motorik, fungsi sensorik, dan pengertian yang diperlukan tetap baik
3. agnosia, ketidakmampuan untuk mengenali atau mengidentifikasi benda meskipun fungsi sensorik utuh
4. gangguan fungsi eksekutif, yang meliputi gangguan berpikir abstrak, merencanakan, mengambil inisiatif, membuat urutan, dan menghentikan kegiatan yang kompleks.
III.4 Penegakan Diagnosis
Untuk penegakan diagnosis dementia dibutuhkan beberapa kriteria . Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan pada diagnosanya . Kriteria – kriteria adalah :
1. kemampuan intelektualnya menurun sedemikian rupa sehingga menyebabkan terganggunya pekerjaan dan lingkungannya berhubungan
2. definit kognitif yang selalu melibatkan memori, biasanya seperti gangguan berpikir abstrak, menganalisa problem, pertimbangan terganggu, afasia, apraksia, agnosis, kesulitan konstruksional dan perubahan kepribadian
3. sadar (kompos mentis)
Selain daripada kriteria untuk penegakaan diagnosis juga ada kriteria untuk menetapkan taraf beratnya dementia yaitu :
• Ringan : kegiatan pekerjaan dan sosial terganggu namun kemampuan untuk hidup mandiri tetap utuh dengan daya hygiene diri yang cukup baik.
• Sedang : hidup mandiri kacau dan membutuhkan usaha pengawasan dari orang lain.
• Berat : kegiatan hidup sehari-hari terganggu dan benar-benar membutuhkan pengawasan dari orang lain.
III.5 Jenis-jenis Pemeriksaan
Ada beberapa tahap pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter terhadap untuk memastikan dementia, antara lain :
1. anamnese, telusuri penyakit dengan lebih teliti
2. pemeriksaan keadaan mental atau pemeriksaan neuro-psikologi
3. pemeriksaan fisik umum
4. pemeriksaan neurology, karena tidak jarang dementia dapat mengganggu fungsi otak lainnya
5. pemeriksaan penunjang lainnya, seperti : CT Scan atau MRI dan EEG
6. pemeriksaan laboratorium darah
III.6 Terapi Pengobatan
Dalam hal ini perlu diperhatikan berat ringannya dementia, serta jenis gangguan penyerta. Namun bagaimanapun diharapkan bisa kembali seperti semula. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
• memberikan bimbingan
• memberikan latihan-latihan
• mengubah lingkungan tempatnya agar lebih mudah melakukan kegiatan
III.1 Pengertian
Kata dementia secara harafiah berarti “ hilang ingatan “ atau “ pikun “.Dementia ,suatu keadaan dimana hilangnya fungsi kognitif dan intelektual yang cukup hebat oleh suatu penyakit pada otak sehingga mengakibatkan penghambatan fungsi kerja dan aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain .Hal ini ditandai dengan gangguan kognitif , emosional , dan psikomotorik . Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.
Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun. Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.
III.2 Jenis – jenis dan Penyakit yang dapat Menyebabkan
Dementia
Tidak dari 70 macam kelainan atau penyakit yang dapat menyebabkan dementia. Jadi tidaklah mengherankan jika bererbagai macam klasifikasi yang diusulkan.
Dari segi gambaran klinik dikenal berbagai bentuk dementia, yaitu :
1. dementia global
2. dementia amnestik
3. dementia afasik dan
4. dementia visuoperseptif
Dari segi anatomik terbagi menjadi :
1. dementia kortikal, dijumpai pada :
• penyakit Alzheimer
• penyakit Pick
ditandai dengan defisit memori yang dini dan defisit visuopatial, afasia, apraksia, dan
agnosia.
2. dementia subkortikal, dijumpai pada :
• penyakit Propgressive supranuclear palsy
• sindrom Parkinson
• penyakit Huntington
• Hidrosefalus komunikans
Yang paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer. Penyebab penyakit Alzheimer tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik, karena penyakit ini tampaknya ditemukan dalam beberapa keluarga dan disebabkan atau dipengaruhi oleh beberapa kelainan gen tertentu.
Dan yang berdasarkan penyakit yang menyebabkannya, dementia terbagi atas :
A. Dementia idiopatik (gangguan deneratif primer)
1. a. Penyakit Alzheimer
b. Dementia senilis jenis Alzheimer
degenerasi primer terutama di lobus parieto-temporal
2. Penyakit Pick
3. a. Khorea Huntington
b. Parkinsonisme dengan dementia
c. Palsy supranuklear progresif
d. Sklerosis lateral amiotropik dengan dementia
degenerasi primer terutama subkortikal
B. Dementia vaskular
1. Multi-infark
a. Subkortikal
b.Kortikal
c.Campuran kortikal subkortikal
2. Infark yang letaknya strategis
3. Enselofalopati hipertensif (Penyakit Binswanger)
4. Dementia hipoksi/hemodinamik
5. Perdarahan otak non-traumatik dengan dementia
6. Bentuk campuran
C. Dementia sekunder
1. Infeksi
2. Metabolik dan endoktrin
3. Gangguan nutrisi
4. Gangguan oto-imun
5. Intoksikasi
6. Trauma
7. Stess
III.3 Gambaran Klinik Diagnosis
Defisit utamanya adalah hilangnya daya ingat baik jangka pendek maupun jangka panjang . Pikiran yang abstrak juga terganggu dan ditambah terganggunya fungsi luhur koretks disertai dengan perubahan yang nyata dalam kepribadiannya . Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari. Terjadi penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda.
Seperti pada penyakit umumnya dementia juga memiliki perjalanan klinik dementia yang meliputi :
• merupakan peyakit kronik
• memiliki proses yang lambat
• dapat berlangsung selama berbulan - bulan atau bahkan bertahun – tahun
• proses perjalanannya adalah kronik progresif
• pada taraf kesadaran normal
• labil tapi tidak cemas
• penurunan pikiran
• meliputi daya ingat jangka pendek dan jangka panjang
• sedikit terganggu siklus tidur
• umumnya tidak reversible
• jarang terjadi halusinasi kecuali pada sundowning
• bersikap agresif
Gangguan kognitif yang menyerang penderita dementia berupa :
1. afasia, kesulitan mengingat nama orang dan benda
2. apraksia, ketidakmampuan untuk melakukan gerakan meskipun kemampuan motorik, fungsi sensorik, dan pengertian yang diperlukan tetap baik
3. agnosia, ketidakmampuan untuk mengenali atau mengidentifikasi benda meskipun fungsi sensorik utuh
4. gangguan fungsi eksekutif, yang meliputi gangguan berpikir abstrak, merencanakan, mengambil inisiatif, membuat urutan, dan menghentikan kegiatan yang kompleks.
III.4 Penegakan Diagnosis
Untuk penegakan diagnosis dementia dibutuhkan beberapa kriteria . Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan pada diagnosanya . Kriteria – kriteria adalah :
1. kemampuan intelektualnya menurun sedemikian rupa sehingga menyebabkan terganggunya pekerjaan dan lingkungannya berhubungan
2. definit kognitif yang selalu melibatkan memori, biasanya seperti gangguan berpikir abstrak, menganalisa problem, pertimbangan terganggu, afasia, apraksia, agnosis, kesulitan konstruksional dan perubahan kepribadian
3. sadar (kompos mentis)
Selain daripada kriteria untuk penegakaan diagnosis juga ada kriteria untuk menetapkan taraf beratnya dementia yaitu :
• Ringan : kegiatan pekerjaan dan sosial terganggu namun kemampuan untuk hidup mandiri tetap utuh dengan daya hygiene diri yang cukup baik.
• Sedang : hidup mandiri kacau dan membutuhkan usaha pengawasan dari orang lain.
• Berat : kegiatan hidup sehari-hari terganggu dan benar-benar membutuhkan pengawasan dari orang lain.
III.5 Jenis-jenis Pemeriksaan
Ada beberapa tahap pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter terhadap untuk memastikan dementia, antara lain :
1. anamnese, telusuri penyakit dengan lebih teliti
2. pemeriksaan keadaan mental atau pemeriksaan neuro-psikologi
3. pemeriksaan fisik umum
4. pemeriksaan neurology, karena tidak jarang dementia dapat mengganggu fungsi otak lainnya
5. pemeriksaan penunjang lainnya, seperti : CT Scan atau MRI dan EEG
6. pemeriksaan laboratorium darah
III.6 Terapi Pengobatan
Dalam hal ini perlu diperhatikan berat ringannya dementia, serta jenis gangguan penyerta. Namun bagaimanapun diharapkan bisa kembali seperti semula. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
• memberikan bimbingan
• memberikan latihan-latihan
• mengubah lingkungan tempatnya agar lebih mudah melakukan kegiatan
Langganan:
Komentar (Atom)